Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma
Total Quality Management (TQM)
TQM merupakan suatu pengelolaan berupa sistem manajemen pengkualifikasian kualitas yang memiliki orientasi inti pada pengguna nya (user oriented) dengan melibatkan semua tahap maupun tingkatan karyawan dalam melakukan peningkatan atau perbaikan yang berkelanjutan (secara kontinyu atau terus menerus). Total Quality Management atau TQM ini menerapkan konsep yang diintegrasikan dengan elemen elemen terkaitnya, termasuk korelasi antara sumber data dan proses komunikasi yang tepat guna untuk meningkatkan strata kualitas ke dalam tatanan struktur yang sering digunakan user dan aktivitas urgenitas yang berlangsung didalam sebuah perusahaan dalam periode yang sedang berlangsung. Secara kesimpulannya, Total Quality Management (TQM) merupakan suatu metode manajerial lanjutan yang diaplikasikan guna mencapai target yang distrukturisasikan melalui penilaian dari aspek tercapainya kepuasan yang diharapkan dari penggunanya.
Dalam TQM (Total Quality Management), seluruh ruang lingkup organisasi atau karyawan harus meningkatkan level personalia maupun tim guna memenuhi target yang dicapai sehingga lolos dalam uji kontrol kualitas total.
8 Elemen Pokok TQM (Total Quality Management)
Ø Terfokus pada Pelanggan
Ø Keterkaitan Karyawan secara keseluruhan
Ø Pemusatan perhatian orientasi nya pada Proses
Ø Sistem yang Terintegrasi
Ø Peningkatan yang berkesinambungan
Ø Pendekatan Strategi dan Sistematik
Ø Keputusan berdasarkan Fakta
Ø Komunikasi sebagai media
Kelemahan TQM adalah:
a. Mengutamakan strategi dengan satu fokus sehingga tidak bisa menangani aspek lainnya secara bersamaan.
b. Kualitas terkadang menjadi aspek yang sementara, jika sang pemilik usaha meninggalkan usahanya tersebut kualitas menjadi dipertanyakan karena akan menjadi tidak terfokus lagi.
C. Banyak perusahaan yang tidak dapat menentukan kualitas secara permanen menggunakan metode pendekatan ini dikarenakan orientasi yang berubah ubah atau berdinamika.
D. TQM menyiratkan nilai intelektual, bukan perkembangan secara in fokus sehingga banyak pemimpin perusahaan tidak sabar setelah munculnya konsep reshuffle metode.
Kelebihan TQM adalah:
A. Penggunaan waktu yang diterapkan dalam metode ini dapat diperhitungkan secara sistematis.
B. Pengatur atau penanggung jawab untuk menaikkan nilai nilai kualitas perusahaan.
C. Dapat memprediksi siapa saja yang menjadi pelanggan dengan menggunakan metode ini.
SIX SIGMA
Six Sigma adalah suatu metode manajemen alternatif yang digunakan untuk mengganti Total Quality Management ( TQM ), sangat berinti terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara menyeluruh.
Penggunaan metode yang konsisten akan memfasilitasi organisasi memahami dan mengontrol proses intinya, dan dengan metodologi tersebut penyelesaian masalah yang sistematis dan berurut akan membantu organisasi mendapatkan solusi yang berdasarkan dengan inti permasalahan.
Maka itu, untuk level yang lebih tinggi, six sigma bisa diterapkan juga sebagai praktikal sistem manajemen yang berfokus pada empat aspek:
² Memahami siapa pengguna dan kebutuhannya
² Menggunakan konsumsidata yang rinci untuk memahami dan meminimalkan ragam masalah pada proses inti
² Fasilitas infrastruktur yang kuat, untuk menjamin jalannya aktivitas penanggulangan sehingga dapat melaju bebas hambatan
² Menyempurnakan strategi dan proses-proses inti dalam pemenuhan kebutuhan secara keseluruhan.
Kelebihan Six Sigma :
v Menyusun metode pendekatan terhadap anggota di dalam organisasi mengenai bagaimana menekan budget pada setiap prosedur yang ada secara efektif dan efisien.
v Meminimalisasi terjadinya kesalahan pada komunikasi dan medianya sekaligus meningkatkan tingkat keamanan atau safety dari pasien
v Operasi internal yang efisien, terorganisir, dan reliable
Kelemahan Six Sigma:
1. Penerapan Six Sigma menciptakan pemahaman bahwa masalah kualitas adalah masalahnya departemen tertentu saja, padahal masalah kualitas biasanya berasal dari ketidakmampuan departemen lain dalam perusahaan yang berbeda..
2. Memfokuskan umumnya pada standar minimum kualitas produk, bukan pada bagaimana meningkatkan kinerja dari suatu nilai vital produk.
0 komentar:
Posting Komentar