WELCOME!

I AM

image
Hello,

I'm MUHAMMAD FAHMI

Welcome to my pages! Haha before that, i wanna say thankyou for all of you who visited my blog. Blog itu bagi gue sama halnya kaya kita punya buku catatan pribadi, mau dicorat-coret apapun itu hak kita. Tergantung kita, mau bikin coretan yang punya makna atau sekedar garis garis tanpa makna. And for this page, campuran, sih, antara tugas kampus sama portofolio atau penulisan-penulisan gue lainnya. Tapi yang jelas ya sebisa mungkin gue berharap ini bisa bermanfaat buat kalian semua yang buka blog ini

Passion. Banyak sih. Tapi tulisan sama teknologi buat gue passion yang paling kuat banget. Buat gue tulisan itu ekspresi yang bisa diungkapin dengan nyaman lewat media apapun. Dan teknologi, anytime, anywhere, you must need technology. Specially, android dan web. Perkembangannya pesat banget, dan akan selalu menarik terus menggeluti di dunia ini. Tapi tenang, disini gak cuma bahas tentang teknologi tetep ada post-post menarik lainnya. So stay tune and have a nice day


Education
Gunadarma University

Information System

Senior High School

SMA N 31 Jakarta

Junior High School

SMP N 7 Jakarta


Experience
Innovation Competition

8th National Grade CIGIF 2013

Android Developer

Epilepsy Monitoring

SGM 7 Science Competition

Agriculture Solution


My Skills
Design
Programming
Science Writing
Branding

4

Awards Won

100+

Partners

On Progress

Projects

21

Post Made

WHAT CAN I DO

Web Design

Design web for make a dynamics and futuristic your Personal or Business Web

Android Developer

Make any android application which you want? Just ask to me!

Graphic Design

Graphic is most valuable point of any products. So you need it and i can do that!

Clean Code

Coding with some language different and platform

Photographic

My passion is also in photographic, you can ask me for photoshooting too!

Science Writing

Innovation and science writing is also my world cause it's so challenging!

SOME OF WORK

PROLOG

Tanah tak kunjung mengering. Bukan. Bukan karenanya gemercik tetesan yang dilimpahkan dari langit. Melainkan dari mata mungil seorang bocah. Sang bunda hanya bisa memeluknya penuh rona bersama sang kakak. Pun dengan menahan duka. Tertambat didepannya nisan yang seolah berkata dalam sunyi. Yang seolah berisak dalam hampa. Benar. Dihadapannya ialah makam sang ayahanda yang baru saja dikebumikan. Masih teringat jelas oleh mereka semua, tentang bagaimana keceriaan yang pernah ada, serta guratan tawa yang pernah diukir bersama. 
Tak lama, deru mesin mobil keluarga pun sudah terdengar. Pertanda mereka akan perlahan melangkah pergi meninggalkan makam itu. Sebelum beranjak, bocah kecil itupun kembali menoleh dengan diiringi lambaian tangan gontahnya sambil terucap dibibir nya, "Selamat tinggal ayah, aku akan merindumu". 
Selama perjalanan kembali kerumah pun, sang bunda tetap mencoba mencairkan suasana dengan raut ceria walau duka tertahan. 
"Kakak sama adik mau makan apa? Daritadi pagi belum makan kan hayooo" ucap halus sang bunda.
"Aku ngga mau makan bundaa" jawab si sulung.
"Aku juga" cercah sang adik.
Bundanya pun mengerti bahwa mereka masih sangat terpukul atas kepergian ayahnnya. Kembali. Pelukan hangat sang bunda menenangkan batin mereka yang remuk padam.
Tapi dalam hati dua bocah lucu itupun tercurah jelas. Mereka bertekad akan menjaga sang bunda dengan sepenuh hati. Meskipun baru duduk dibangku sekolah dasar tahap awal, mereka telah mengerti apa arti kehilangan, dan semua itu mau-tidak mau, suka-tidak suka, harus mereka telan bulat bulat. 
"Jangan sedih dong jagoan jagoannya bunda" ucap kembali sang bunda.
"Iya bunda, kita akan jaga bunda sama sama, biarin ayah tenang disana" ucap Prada, sang kakak, dengan tegar dan polosnya."
"Iya kan, dek?" tanya sang kakak.
"Iya, kak, bunda." jawab gontai si bungsu.
Walaupun Prada sang kakak, mengidap keterbelakangan, tetapi dia tahu dan faham betul posisinya sebagai kakak harus tetap ia jalani, dan sebab itulah Prada tampak lebih tegar dari Fandy, sang adik. Bukan. Bukan karena tak mengerti dan merasakan arti kehilangan, tetapi karena ia tahu situasi sedang dalam duka dan luka yang beriringan. Mungkin sudah kodrat alam. Atau rahasia kalam. Yang jelas, tak ada yang lebih penting dari kebangkitan demi batin yang harus mulai digubah dengan kecerahan impian.

Further Contact